Pada saat pesawat
terbang lurus dan mendatar, thrust sama besarnya dengan drag tapi berlawanan
arah. Thrust atau gaya dorong ini
dihasilkan oleh engine untuk mendorong pesawat terbang. Semua engine mempunyai
kemampuan untuk merubah energy panas menjadi energy mekanik. Pada pesawat
terbang, thrust yang dihasilkan merupakan aplikasi dari hokum newton ke 2 dan
3.
Sir Isaac Newton
mengatakan 1686 menyatakan bahwa:
Setiap benda yang
diam akan tetap diam atau setiap benda bergerak akan tetap bergerak kecuali ada
gaya luar yang mempengaruhinya (hokum Newton ke 1).
Jika massa konstan,
maka gaya dorong sama dengan massa kali percepatan
F = m . a
Dimana:
m = massa gas
a = percepatan
= Ve – Vo
Ve = exhaust
velocity
Vo = inlet velocity
F=m(Ve-Vo)
Setiap ada aksi maka
akan timbul reaksi yang sama besarnya akan tetapi berlawanan arahnya (hokum
Newton ke 3)
Thrust pada turbo jet
Motor dengan sumber
tenaga dari panas yang diubah manjadi tenaga mekanis atau pancaran gas yang
dirubah menjadi tenaga kinetis merupakan motor
yang dipakai unuk menggerakkan pesawat terbang. Bila suatu masssa
udara dipanaskan, maka gas
tersebut mengembang, temperaturnya akan naik. Dengan demikian, tekanan dan
kecepatan dari gas juga akan naik. Kenaikan tekanan dan kecepatan dapat dimanfaatkan sebagai gaya untuk menggerakkan blade turbin, bagian lain dari motor atau disemburkan ke atmosfer melalui pancaran gas.
Dari hokum Newton ke 2 dapat dinyatakan bahwa cara - cara untuk memperbesar gaya dorong adalah memperbesar massa udara dan memperbesar percepatan gas. Untuk menghasilkan gaya dorong yang besar, maka didesain beberapa jenis engine sebagai penggerak pesawat udara.
Turbo prop dan turbo fan dengan high by pass ratio menghasilkan thrust yang besar karena massa gas yang diperoleh sangat besar, sementara selisih kecepatan gas keluar dan gas masuk relative kecil.
Turbo jet, turbo jet yang memakai after burner an roket menghasilkan trust yang besar karena lisih keepatan gas keluar dengan gas masuk sangat tinggi, sementara massa gas yang diperoleh sangat relative kecil.
Gaya dorong oleh motor
Agar pesawat dapat terbang di udara, maka engine harus menghasilkan thrust untuk mendorong pesawat terbang. Untuk piston engine / propeller daya motor diukur dalam Brake Horse Power, sementara gas turbin engine diukur dalam pound thrust. Thrust yang dihasilkan oleh baling - balingdapat dibuat hubungan melalui rumus:
Trust baling - baling = (BHP/V) x effisiensi baling - baling
Trust baling - baling = gaya dorong yang dihasilkan baling - baling
BHP = daya motor effektif (Brake horse power)
V = kecepatan terbag (velocity)
Jika diperlukan, thrust yang dihasilkan gas turbin engine dapat dikonversikan dalam satuan thrust horse power (t.hp)
t.hp = thrust x aircraft speed (m.p.h)/375 lb.mile per jam
1 hp = 375 lb mile per jam
Jika gas turbin engine menghasilkan thrust 4000 lb dan pesawat terbang pada kecepatan 500 m.p.h, maka:
t.h.p = 4000 lb x 500 m.p.h / 33.000 lb.mph
t.h.p = 6,666
Pesawat terbang dioperasikan pada power yang relative besar untuk memperoleh lift yang cukup untuk terbang. Pada saat pesawat take-off power motor dibuat maksimal ti waktunya dibatasi dan hampir tidak pernah lebih dari 2 menit, dan setelah pesawat mengudara power dikurangi saat climbing. Setelah climbing power dapat dikurangi lagi apabila pesawat telah mencapai ketinggian yang dianggap ideal untuk melakukan cruising dalam penerbangan tersebut.
Apabila berat tiap brake horse power (disebut specific weight) suatu engine dapat dikurangi, maka beban yang dapat dibawa pesawat makin tinggi dan engine performance makin besar. Melalui kemajuan tekhnologi daa pengolahan bahan dan desain piston engine pesawat terbang, setiap pengurangan berat 1 lb, power motor dapat dikurangi sebesar 1 hp.